Kamis, 17 April 2008

ILalang di Taman Bunga

Malam bertambah larut
Anjing kerempeng berebut maka
n

Kumasuki gubuk itu
Berpendar lampu 5 Watt, listrik tetangga
Pandangan meratap..
Puntung rokok siapa di atas meja?

Adik-adikku tertidur
Ibukupun sama, terlelap
Puntung rokok di meja mengganggu pikiran
Begitu melukai perasaan

Tak ada pilihan lain,
Kumaafkan sang bunda...


(dari: Ilalang di taman bunga , cerpen karya: N. Marewo)

Minggu, 06 April 2008

Topeng

Cantik, sudahkah selesai kau rias dirimu?
Memakai topeng, menyembunyikan diri
seperti kemarin jika bertemu denganku

Apa yang kau takutkan?
Tak puaskah kau dengan kehidupan?
Bukan aku tak suka,
Aku takut jika kau tak mengenal
dirimu lagi
Terperangkap pada topeng-topeng
yang kau buat dan pilih sendiri

Lepas dan buanglah topengmu
dan kita menari topeng kembali
menghibur topeng-topeng disini

Sabtu, 15 Maret 2008

Sang Petualang

Mengayunkan kaki
Melangkah tanpa henti
Menikmati alam
Mendekat pada-Nya

Ke puncak gunung
Ke tepi samudra
Belantara hutan
Gelap dunia gua

Aral menghadang
Gundah merasuk
Tetap berjalan
Dan berjalan

Terus berjalan..

Kamis, 06 Maret 2008

Aku Pulang..

Surya mengintip,
Melirik sampanku
Camar menemani,
Mengajak bermain

Sejenak istirahat
Menikmati fajar
Menghirup nafas alam
Mengagungkan Dia
Terpesona
Di tenang lautan

Kuangkat jaring
kukayuh dayung
Aku pulang..

Selayaknya Aku Mampu

Kusampaikan padamu sebuah salam
Sebuah kabar sukacita
Karna kini, telah selesai tugasnya
Dan mendapat karunia segera bertemu dengan-Nya

Bukan airmata kepedihan,Tapi kebanggaan
Bukan kehilangan, namun pujian syukur
Bukan kematian, melainkan kebangkitan hidup
Bukan akhir, awal Keabadian

Selayaknya aku mampu...
...Tapi ku tak sanggup

Turut bersedih...
...Doa dan harap dari palung hati

Rabu, 27 Februari 2008

Meninggalkan "si Perawan"


5 menit melewatiku di depan meja
Memegang pena, terjepit telunjuk dan jempolku
Berhadapan selembar kertas, menatapku tajam
Putih, bersih, kosong, hampa
Pena ingin menari, gemulai
Menjadi lakon hari ini, ditengah sebatang rokok dan komik
Kertaspun mengajakku menoreh kata (menarik pikiranku hingga hampir ku jatuh)

10 menit waktu berjalan, pergi entah kemana
Masihku disana, masihpun bersih secarik kertas
Mencoba menuang mimpi, masa depan harapan
Memori, ingatan lampau, kenyataan lalu
Keberhasilan, pujian senyum kemenangan
namun sia-sia, masih kosong, tetap bersih

Jam berdentang sekali, bergema di sunyi malam
Tak ada merdu, melintas tanpa arti
Nyamuk berlalu lalang , menyiapkan pesta,
memanggil serdadu, menangkap diriku, tawanan
Cicak menonton, tertawa geli
menikmati pop corn sambil melirik rombongan serdadu sekali-kali
Angin dingin menyapa sukma, lenyap dan berlalu
Masih perawan secarik kertas, tetap sama
Seakan tangan ingin menyimpan
Tak ingin menodai dengan garis dan coretan
Tetap bersih, kosong

Hampa,,,
Meninggalkan "si perawan"
Bersembunyi dari serdadu di benteng selimut
Menulis dan melukis dimensi alam khayal
Mewarnai langit dengan 13 warna
Syair pujangga melantun mesra untuk bidadari

Tragedi Pagi


Sedang asikku menyetrika, seasik memetik dawai gitar
memanasi berlapis-lapis impian pagi ini, Menatanya
Sepotong demi sepotong baju, celana
Pelindung hidup dari terik panas
Berbaris, mengantri

Diatas selimut
Mengalir bagai air, lancar
Merapikan untai harap yang tercerai berai
Lalu menyimpan di almari hati

Sepotong terakhir, parasut
Putih , bersih, sedikit noda
Satu setrika berayun terlalu terburu-buru
Bagai ingin merampas jaketku
Seakan perompak berebut sekeranjang emas
Cepat, sekedip mata
PLUK....Lubang tercipta
Apadaya, panas tak tertahan memakan jaketku

Betapa o'on diri ini
Nasi telah menjadi abu
Kayu telah menjadi bubur
Terlanjur sudah....

Ah SiaL..! Diancuk..!

Ingin kusembelih setrika itu
Lalu kumakan kemudian
Kuambil sendok, bukan memakan
Kugaruk punggungnya
Mencari sisa-sisa nafas kenangan jaketku

Semoga aku masih bermimpi..
Kutampar pipi, kucubit tanganku..
Ternyata kenyataan...

ANJING..!!!!!!!